Loading

Thursday, June 13, 2013

Pola Menyusui, Waktu untuk Inisiasi, dan Risiko Kematian Bayi kalangan di Southern Nepal1, 2



Breast-Feeding Patterns, Time to Initiation, and Mortality Risk among Newborns in Southern Nepal1,2


Luke C. Mullany3, *, Joanne Katz3, Yue M. Li3, Subarna K. Khatry4, Steven C. LeClerq3, 4, Gary L. Darmstadt3, dan James M. Tielsch3
+ Afiliasi Penulis

3 Departemen Kesehatan Internasional, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Baltimore, MD 21205 dan 4Nepal Gizi Intervensi Proyek-Sarlahi, Katmandu, Nepal
↵ * Kepada siapa korespondensi harus ditangani. E-mail: lmullany@jhsph.edu.

Bagian berikutnya
Abstrak

Inisiasi menyusui dalam 1 jam setelah lahir telah dikaitkan dengan penurunan kematian neonatal pada populasi Ghana pedesaan. Di Asia Selatan, bagaimanapun, pola menyusui dan tingkat berat lahir rendah berbeda dan hubungan ini belum dihitung. Data dikumpulkan selama uji coba secara acak berbasis masyarakat dari dampak intervensi antisepsis klorheksidin topikal terhadap mortalitas dan morbiditas neonatal di Nepal selatan. Kunjungan di rumah dilakukan pada 1-4 d, 6, 8, 10, 12, 14, 21, dan 28 untuk mengumpulkan informasi memanjang pada waktu inisiasi dan pola menyusui. Pemodelan regresi multivariabel digunakan untuk memperkirakan hubungan antara kematian dan waktu inisiasi menyusui. Analisis ini didasarkan pada 22.838 disusui bayi yang baru lahir masih hidup untuk 48 jam. Dalam 1 jam lahir, 3,4% bayi disusui dan 56,6% yang disusui dalam 24 jam kelahiran. Sebagian bayi menyusui (72,6%) berada di risiko kematian yang lebih tinggi [risiko relatif (RR) = 1,77, 95% CI = 1,32-2,39] dibandingkan ASI eksklusif. Ada kecenderungan (P = 0,03) terhadap kematian yang lebih tinggi dengan meningkatnya keterlambatan dalam inisiasi menyusui. Mortalitas lebih tinggi di antara akhir (≥ 24 jam) dibandingkan dengan awal (<24 jam) pemrakarsa (RR = 1,41, 95% CI = 1,08-1,86) setelah penyesuaian untuk berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan kovariat lainnya. Perbaikan dalam praktek menyusui dalam pengaturan ini dapat mengurangi angka kematian neonatal secara substansial. Sekitar 7,7 dan 19,1% dari seluruh kematian neonatal dapat dihindari dengan inisiasi universal menyusui dalam hari pertama atau jam hidup, masing-masing. Program menyusui promosi berbasis masyarakat harus tetap menjadi prioritas, dengan penekanan baru pada inisiasi dini selain eksklusifitas dan durasi menyusui.
(Penterjemah : Kiki Faradiyan)

No comments:

Post a Comment